Senin, 14 Maret 2011

Mengasah Otak Vs Menidurkan Otak

Artikel Motivasi kali ini kita akan sedikit berbicara tentang Uang, dari sudut pandang yang berbeda. semoga dengan sedikit coretan artikel motivasi ini kita bisa mengambil pelajaran utuk hidup kita yang lebih baik.
Yuk Mari kita ke TKP....

Melatih dan mengasah Otak akan menjadikan Otak kuat dan cerdas, sedangkan menidurkan otak akan membuat kita jadi pemalas dan lemah.
 Sobat.. pernahkah kita terpikir hal seperti berikut ini:
  1. Bagaimana saya bisa KAYA..?
  2. Haruskah Saya bekerja keras untuk manjadi kaya dan memiliki uang..?
  3. Ataukah saya membiarkan uang saya bekerja untuk saya..?
  4. dan bla bla......?
Dalam sebuah buku pernah saya baca, kurang lebihnya begini:
Orang kismin miskin dan kelas tengah menengah bekerja untuk Uang.
dan
Orang kaya mempunyai Uang yang bekerja untuk mereka

Apa maksud dari pernyata tersebut..? Yuk mari kita Asah otak kita agar menjadi cerdas dan kuat. Jika sudah ketemu maksud mari kita share bersama di Kolom Komentar, Oke..
Kita kembali ke topik, Di salah satu lembaran buku tersebut diceritakan; 
Ada seorang anak yang hidup dengan seorang ayah kaya dan ayah miskin. dimana ayahnya yang kaya belumlah sungguh sungguh kaya ( menurutnya ), dan ayahnya yang miskin juga tidak miskin miskin amat. Dari  kedua orang ayah ini dia mendapat nasehat dimana nasehat keduanya benar benar berbeda. terutama tentang Uang. 
Sebagai Seorang Anak muda, tentu dia ingin menjadi anak yang patuh terhadap orang tuanya. disela sela waktu senggangnya, dia sering bertanya tanya dalam hati tentang nasehat sang Ayah. Kenapa ayah yang kaya menasehati saya begini, dan kenapa ayah yang miskin menasehati saya begitu..dimana kedua nasehat tersebut sungguh jauh berbeda. walaupun pada intinya keduanya menginginkan saya mapan dan mandiri. tetapi jalan untuk mencapai kemapaman tersebut yang mereka ajarkan sungguh sangat berbeda caranya.

Dari nasehat kedua ayah inilah dia mengambil jalan tengah, tetap mendengar nasehat keduanya sambil mencari jalan dan memikirkan apa maksud dari nasehat keduanya. Dan akhirnya dia mempunyai kesimpulan bahwa:
Kekuatan pikiran dan Pengaruh pikiran bisa menentukan arah sikap dan tindakan seseorang dalam hidupnya.
Memang ada benarnya juga apa yang menjadi kesimpulannya tersebut,
Sebagai contoh:
Pernahkah kita mengatakan pada diri kita atau anak kita tentang sesuatu saat kita ingin membelinya namun kita tidak mampu untuk membelinya. dengan perkataan   
  • "Saya tidak mampu membelinya"
Jika kita mengatakan hal demikian, maka apa yang akan terjadi..? tentu kita akan melewatkannya dan tidak akan ada usaha untuk bisa membeli barang tersebut. Hal inilah yang menurut buku tersebut yang diajarkan oleh ayah yang Miskin. Artinya kita mulai membatasi diri kita dengan tidak memikirkan bagaimana sulosinya..?
Namun sangat jauh berbeda dengan :
  • " Bagaimana Saya Bisa Membelinya..?"
Dengan perkataan Bagaimana saya bisa membelinya..?, Tentu akan memiliki efek yang berbeda terhadap sikap dan tindakan kita. karena kita akan terpacu untuk mencari cara untuk membelinya. Inilah yang diajarkan oleh ayah yang kaya menurut persi buku tersebut.

Pernyataan saya tidak mampu membelinya, merupakan satu bentuk pernyataan untuk lari dari masalah. yang menyatakan keadaan dirinya bahwa dia memang tidak mampu titik.
Sungguh sangat berbeda dengan Bagaimana saya bisa membelinya..?, kalimat ini merupakan satu bentuk pertanyaan yang memaksa otak untuk berpikir mencari solusi, Agar dia mampu membelinya.

Pernyataan manakah yang sering kita Ucapkan Pada diri kita, anak kita dan keluarga tentang kedua pilihan tersebut..? silahkan suarakan Suara sobat di kolom komentar.

Sumber: Rich dad Poor dad

Tidak ada komentar: