Jumat, 04 Februari 2011

Mengubah Dendam Menjadi Energy Positif ( bagian 1 )

Sobat bintang walet amuntai (bwa),
Pernahkah kita mengalami penghinaan, yang kalau tidak kita relakan amat terasa sakit hati ini
karenanya..?

Lalu bagaimana kita menyikapi penghinaan tersebut...?
Apakah kita lari dari kenyataan pahit tersebut...?
Ataukah kita justru terpacu untuk membuktikan bahwa, apa yang mereka tuduhkan pada kita hanya satu
pase hidup yang harus kita lewati...?
Dan sanggupkah kita membuktikannya...?

sobat bintang walet amuntai (bwa),
Pada kesempatan berikut ini, saya mencoba menyajikan sebuah cerita singkat,
semoga cerita inspirasi berikut ini bisa menjadi motivasi bagi kita dalam menghadapi berbagai
cobaan dalam menjalani hidup ini.

Cerita Berikut mencoba memberikan Satu gambaran tentang Mengubah Dendam Menjadi Energy Positif , Apa Pengaruh Dendam positif ini bagi kepribadian kita ??
bagaimana kita menjadikan satu penghinaan, ejekan, ocehan negatif menjadi satu dendam positif, yakni dendam yang membawa kepada perubahan positif.



Dikisah dalam sebuah buku,
Sekitar tahun 40-an, Disebutkan dalam sebuah perusahaan pertambangan minyak di negeri nan
jauh disana, persisnya di Arab Saudi.
seorang Pegawai Rendahan ( kuli biasa ), remaja Asli lokal ( asli Saudi ), karena lelah nya dia
bekerja sampai terasa Haus yang teramat sangat di tenggorokkannya. Seperti biasa Sang remaja ini pun bergegas menuju Ruangan dimana tempat Air minum di sediakan. begitu sampai di ruangan tersebut betapa gembiranya dia, karena dia melihat tempat Air yang mengeluarkan butiran- butiran uap air
yang menandakan bahwa air tersebut terasa dingin. Dengan sekejap langsung saja dia menadahkan gelas persis di bawah cran Air tersebut,

namun apa yang terjadi.....?

Belum sempat dia meminum Air tersebut, dia sudah di kejutkan dengan sebuah suara yang melarangnya untuk meminum air tersebut.

" Hei, kamu tidak boleh meminum Air itu, Kamu hanya pekerja rendahan.
Air itu hanya khusus untuk insinyur "

Kontan saja sang remaja ini kaget, dan langsung memalingkan wajahnya
kearah datang nya suara tersebut.
Dan ternyata, Suara tersebut berasal dari mulut seorang insinyur Amerika yang bekerja di perusahaan tersebut.

Menyadari siapa dirinya, ia hanyalah Anak miskin, lulusan sekolah dasar.
sang Remaja ini pun hanya terdiam sambil menahan haus di tenggorokannya.
kalaupun ada pendidikan yang seandainya boleh di banggakan, itu-pun hanyalah lulusan lembaga tahfizul Qur'an. namun ia sadar bahwa pendidikan tersebut tidak ada harganya di perusahaan minyak
tersebut, yang saat itu masih dikendalikan oleh  Manajemen Amerika.

Singkat cerita.....

Walau-pun Dengan berjalannya Waktu.....
Sindiran, teguran, hardikan yang saat itu di alaminya selalu terngiang di kepalanya.

Sang remaja ini pun selalu bertanya-tanya pada dirinya:

 " Kenapa ini terjadi padaku...?
  kenapa segelas Air saja dilarang untukku...?
  Apakah karena Aku pekerja rendahan, sedang mereka insinyur...?
  apakah kalau aku jadi insinyur, apakah Aku bisa minum seperti yang mereka minum ditempat kerja "
 

Dengan kejadian tersebut, Akhir sang remaja ini-pun memutuskan untuk b ekerja lebih giat lagi,
Dan dia juga bertekat untuk kembali melanjutkan pendidikan / sekolahnya setelah pulang bekerja.
Bernagai ejekan, olokan, sering dia dapatkan dari teman teman kerjanya.
Dan bahkan dia harus mengorbankan sedikit kebebasannya demi untuk melanjutkan Pendidikannya / sekolahnya.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan,, tahun berganti tahun, dan akhirnya.....

Sang remaja ini pun lulus juga pendidikan tingkat atas.
Berkat kerja keras dan kerja tulusnya, Sang remaja yang sudah beranjak menjadi pemuda dewasa ini-pun mendapatkan kepercayaan dari perusahaan tempat dia bekerja untuk mendalami ilmu pendidikan tingkat perguruan tinggi. Dia di kirim oleh perusahaan untuk bersekolah di Amerika untuk menyelesaikan S1 dan masternya bidang GEOLOGI.

Dengan semangat motivasi dari pengalaman masa lalunya, sang pemuda ini tak mau menyia-nyiakan kesempatan dan kepercayaan ini. dan Akhirnya dia pun lulus dengan hasil yang memuaskan.
Dan Dia-pun kembali kenegeri asalnya Yaitu Arab Saudi, untuk kembali bekerja dan mengabdikan dirinya di perusahaan yang membiayai pendidikannya.

Kini segala impiannya sudah ditaklukkannya,
Gelar insinyur sudah diraihnya,
dan tak ada lagi yang melarangnya meminum air yang dulu dilarang
baginya.

Apakah hanya sampai disitu...?
Tidak...., tidak.. sobat, ini baru babak awal dari insinyurnya.

Siapakah SOSOK sang REMAJA yang sudah menjadi pemuda dewasa dan SUKSES ini...?
Apakah nama perusahaan yang telah di taklukkannya berkat dendam positinya...?
POSISI apakah yang kini Di dudukinya berkat DENDAM POSITIFnya...?

BACA: Kelanjutan ceritanya d ==>> Mengubah Dendam Menjadi Energy Positif ( bagian 2 )

Salam : Admin
KESEHATAN - PENDIDIKAN - AGAMA - SPIRITUAL - BISNIS - MOTIVASI

Sumber:Telaga motivasi, buku dendam positif karya Isa Alamsyah dan Asma Nadia
http://telagamotivasi.blogspot.com/2011/01/dendam-positif.html




         Artikel terkait:

  Mengubah Dendam Menjadi Energy Positif ( bagian 2 )   
  Mengubah Dendam Menjadi Energy Positif ( bagian 1 )
  Antara dendam dan memaafkan
  Dirimu memang tangguh
  Kunci Menghadapi kesuksesan


       Artikel lainnya;
  lima barang pengancam kesehatan
  Rahasia kesuksesan karir wanite
  Amanah ramadhan 2010 / 1431 h

Tidak ada komentar: